Tagged: kimia farma, phapros
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 5 years, 8 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
-
March 28, 2019 at 6:57 pm #11699
Hi farmasetikers!
PT Kimia Farma Tbk resmi mengakuisisi PT Phapros Tbk, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)(27/03/2019). Hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.Kimia Farma Akuisisi Phapros Senilai Rp1,36 Triliun
JAKARTA – PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah resmi mengakuisisi 55,77% saham atau 476.901.860 saham PT Phapros Tbk yang dimiliki induk usahanya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Emiten dengan kode saham KAEF ini melakukan akuisisi Phapros dengan nilai Rp1,36 triliun.
Penyelesaian proses akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sales & Purchase Agreement) Saham antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma dinilai akan membantu kinerja keuangan kedua entitas sehingga nilai investasi bertambah lebih besar. Aksi korporasi ini juga dimaksudkan mempercepat pertumbuhan (growth).
Selain itu juga bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Kimia Farma dan Phapros, baik itu dalam kelengkapan portofolio produk, ketersediaan produk, dan akses penyebaran produk yang lebih baik. Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan sumbangsih BUMN untuk negara sesuai dengan cita-cita BUMN Hadir untuk Negeri.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro menyatakan, aksi korporasi akuisisi Phapros oleh Kimia Farma ini merupakan wujud dari sinergi BUMN untuk meningkatkan portofolio produk dari kedua perusahaan tersebut, serta nantinya akan mendorong terciptanya efisiensi.
Dia berharap, bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma dapat membawa sejumlah manfaat untuk masyarakat dan negara. Terlebih, dengan kepemilikan lini bisnis yang sama, langkah strategis ini dinilai akan memperluas akses layanan kesehatan dan produk farmasi dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk rakyat Indonesia.
“Selain itu, juga akan menciptakan efisiensi biaya operasional dan distribusi barang, meningkatkan diversifikasi portofolio produk, serta memperkuat jaringan produksi,” jelasnya usai penandatanganan yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, sebagai salah satu perusahaan negara yang memiliki ujung tombak industri healthcare, KAEF berkomitmen untuk memajukan industri farmasi guna mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia yang berkualitas.
“Semoga dengan bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma dapat memperkuat dan memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia B. Didik Prasetyo menambahkan, langkah ini menjadi salah satu momentum bersejarah bagi perusahaannya dalam mendukung penuh sinergi BUMN. Juga dalam mendorong percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan di Tanah Air.
“Sebagai agen pembangunan negara, kami turut mendorong tercapainya cita–cita pemerintah termasuk dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan,“ kata dia.
Sumber : okezone.com
Akuisisi Phapros Tuntas, Kimia Farma Punya Target Baru
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menuntaskan proses akuisisi perusahaan farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) pada hari ini, Rabu (27/03/2019). Dengan mengucurkan dana Rp1,36 triliun, Kimia Farma kini menguasai 56,77% saham Phapros milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa setelah menuntaskan akuisisi Phapros, Kimia Farma mempunyai target baru yang ingin dicapai di tahun 2019 ini, yaitu pertumbuhan sebesar 10% hingga 15%.
“Kami berharap kontribusi PEHA bagi penjualan kami 10% di tahun ini. Diharapkan kontribusinya terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” jelas Honesti dalam Konfrensi Pers Penandatanganan Jual Beli Saham PEHA di Jakarta, Rabu (27/03/2019).
Sebagai informasi, di tahun 2018 lalu, Kimia Farma mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 21,53% menjadi Rp7,45 triliun. Dan dengan diakuisisinya Phapros, bisnis produksi dan distribusi produk ortopedi dan anestesi miliki Phapros akan menjadi salah satu penyokong pertumbuhan Kimia Farma.
Sumber : wartaekonomi.co.id
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.