Tagged: farmasi, perusahaan farmasi
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 8 years, 6 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
-
June 19, 2016 at 8:31 pm #2465
Hi Farmasetikers!
Nampaknya setelah sebelumnya ramai perusahaan asal Cina memenangkan tender kereta cepat Bandung-Jakarta, kini giliran industri farmasi mulai dilirik perusahaan Cina untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Berikut kutipan dari tempo.co.TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa perusahaan farmasi asal Cina berminat menanamkan modalnya di Indonesia. BKPM pun akan mengawal minat investasi ini hingga tahap realisasi. “Timing-nya tepat karena setelah revisi DNI (daftar negatif investasi),” ujarnya dalam siaran pers, Minggu, 19 Juni 2016.
Apalagi, ia melanjutkan, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri untuk mendorong industri farmasi di Indonesia.
Franky menuturkan, kunjungannya ke Cina, terdapat empat perusahaan di sektor farmasi yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka bertanya soal regulasi terbaru, terutama yang terkait dengan kepemilikan asing serta beberapa peraturan penunjangnya.
Ia pun menjelaskan kepada investor Cina bahwa kini pemerintah Indonesia sedang menyusun road map dan action plan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga sedang meningkatkan produksi vaksin, produk bioteknologi, produk alam, serta industri bahan baku obat.
Dirinya menambahkan, supply alat kesehatan produk dalam negeri, seperti furniture rumah sakit, implant ortopedi, elektromedical devices, diagnostics instruments, diagnostics reagents dan lain sebagainya, pun juga tengah disiapkan pemerintah Indonesia.
Franky juga memberitahukan bahwa pemerintah Indonesia tengah memiliki program jaminan kesehatan nasional yang berpotensi meningkatkan kebutuhan akan obat dan alat kesehatan. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp 67,2 triliun untuk kesehatan. Salah satunya digunakan untuk mendukung program jaminan kesehatan nasional.
Namun sayangnya sebanyak 96 persen bahan baku yang digunakan diperoleh melalui impor. Itu sebabnya, pemerintah kini mendorong industri bahan baku obat dalam negeri dengan membukanya 100 persen untuk asing.
Adapun Cina menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia. Pada triwulan I 2016, realisasi Cina mencapai US$ 464 juta, terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Cina tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong.
Sumber : Tempo.co
- This topic was modified 4 years, 8 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.