- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 8 years, 1 month ago by zahran.
-
AuthorPosts
-
November 6, 2016 at 8:37 pm #5200
Hi farmasetikers!
Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Balikpapan menggelar Seminar Perkembangan Pelayanan Kefarmasian dalam Penanganan Napza dan Obat Prekursor, Minggu (6/11/2016) di Hotel HER, Jalan MT Haryono Balikpapan. IAI memberikan pembekalan terhadap apoteker dalam pelayanan pasien pengguna Napza dan swamedikasi obat yang mengandung prekursor.
Gelaran Seminar Perkembangan Pelayanan Kefarmasian dalam Penanganan Napza dan Obat Prekursor, Minggu (6/11/2016) di Hotel HER, Jalan MT Haryono Balikpapan.Tingkatkan Kompetensi Apoteker, IAI Gelar Seminar Pelayanan Napza dan Obat Prekursor
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi apoteker se-Kalimantan Timur, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Balikpapan menggelar Seminar Perkembangan Pelayanan Kefarmasian dalam Penanganan Napza dan Obat Prekursor, Minggu (6/11/2016) di Hotel HER, Jalan MT Haryono Balikpapan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan yang jatuh pada 12 November mendatang.
Sedikitnya 250 apoteker se-Kalimantan menghadiri seminar, di antaranya dari Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara.
Sementara itu, para pembicara yang mengisi kegiatan tersebut yakni P Triwulaningksih, Dimas Purwo Nugroho dari BNN Kota Balikpapan, dan Djuhani Prihatna Putri.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Nasrudin, mengungkapkan kegiatan ini juga berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait Napza dan prekursor. Baik dari sisi regulasi, pengetahuan dasar, maupun praktek di lapangan.
“Terutama bagi sejawat apoteker sebagai salah satu pelaksana utama dalam pelayanan kesehatan. Termasuk dalam pelayanan pasien pengguna Napza dan pelayanan swamedikasi yang umumnya mengandung prekursor,” ujarnya.
“Memang sebetulnya narkotika, psikotropika, dalam pelayanan untuk jalur resmi banyak ditangani oleh apoteker dalam sehari-harinya. Oleh karena itu kita memberikan bekal kepada para apoteker agar selalu memberikan edukasi ke pasien,” ujarnya.
Karena banyak obat yang mengandung napza, narkotika psikotropika, dan prekursor tersebut secara inti (disalahgunakan, red) dalam pembuatan sabu dan ekstasi. Jadi lebih hati-hati mengeduksi pasien, sehingga bisa memilah-milah,” katanya.
Kegiatan seminar ini juga merupakan salah satu program kerja continuing professional development (CPD) untuk meningkatkan kemampuan para apoteker, terutama dalam hal memberikan pelayanan terkait Napza dan prekursor.
Sumber : tribunnews.com
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.