Tagged: bbpom, bpom, serum palsu, vaksin palsu
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 8 years, 4 months ago by zahran.
-
AuthorPosts
-
August 4, 2016 at 8:38 am #3387
Hi farmasetikers!
Serum adalah antibodi yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang yang bertujuan untuk menyerang infeksi, semisal tetanus atau bisa ular. Sayangnya setelah kasus vaksin palsu kini serum pula dipalsukan dan berhasil ditemukan di Pekanbaru setelah sebelumnya muncul di Bekasi yang dilakukan pasangan suami istri berinisial HT dan RA, warga Perumahan Kemang Pratama Regency, Kota Bekasi.[caption id="" align="alignnone" width="2448"] Pic : detik.com[/caption]
2 Sales Obat Penjual Serum Palsu Ditangkap di Pekanbaru
Pekanbaru – Polresta Pekanbaru menangkap dua orang sales obat yang mengedarkan serum palsu. Ada dua jenis serum palsu yang disita yakni serum tetanus dan serum bisa ular.
Demikian disampaikan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Toni Hermawan dalam gelar jumpa pers, Rabu (3/8/2016) di Mapolresta Jl A Yani Pekanbaru. Toni menjelaskan, dua tersangka pengedar serum palsu itu adalah S (42) dan P (52). Keduanya selama ini bekerja pada perusahaan sales obat.
“Namun dalam penjualan serum palsu ini keduanya atas nama pribadi tidak ada keterkaitan dengan tempat kerjanya,” kata Toni.
Barang bukti yang disita, lanjut Toni, ada 20 kotak serum dengan total 200 ampul serum. Kedua jenis serum itu, yakni serum anti bisa dan tetanus palsu.
“Kedua tersangka mengaku belum sempat menjual ke apotek. Namun demikian tetap akan kita dalam sampai mengusut dimana pabrik pembuatan serum anti bisa dan tetanus palsu ini,” kata Toni.
Toni menjelaskan, pengungkapan kasus serum palsu ini merupakan kerjasama Polresta Pekanbaru dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru. Pihak BBPOM awalnya mencurigai adanya peredaran serum palsu tersebut.
“Selanjutnya kasus ini diungkap Polsek Rumbai Pesisir dengan menyamar sebagai pembeli. Dari sana keduanya kita ringkus,” kata Toni.
Dalam bisnis ini, lanjut Toni, kedua tersangka menjual satu kotak serum palsu seharga Rp700 ribu atau satu ampul Rp70 ribu. Sedangkan harga serum yang asli mencapai Rp1,7 juta per kotak.
“Secara kasat mata antara serum palsu dan asli terlihat dari warna kotak pembungkusnya. Yang palsu warna lebih cerah yang asli lebih gelap. Dalam bentuk ampul, yang asli terlihat lebih buram sedangkan palsu lebih bening,” kata Toni.
Dalam kasus ini, lanjut Toni, kedua tersangka dijerat dengan UU Kesehatan No 36 2009 dengan ancaman 10 tahun penjara.
“Kita akan kembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan lainnya,” kata Toni.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemeriksaan BBPOM Pekanbaru Veronika Ginting mengatakan, serum palsu ini sangat berbahaya.
“Jika seseorang tergigit ular lantas disuntikkan serum anti bisa yang palsu, itu artinya serum tersebut tidak berfungsi dan membahayakan untuk si pasien. Begitu juga anti tetanus palsu, artinya si pasien tetap terinfeksi,” kata Veronika.
(cha/try)Sumber : detik.com
Jangan Sampai Terkecoh! Begini Cara Mudah Bedakan Serum Palsu dan Asli
PEKANBARU – Terungkapnya peredaran serum anti tetanus dan anti bisa ular palsu, menjadi perhatian khusus Polresta Pekanbaru. Agar masyarakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau tidak terkecoh, ada beberapa perbedaan mencolok dari segi fisik serum asli dan yang palsu.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Tonny Hermawan R SIK, Kamis (4/8/2016) mengatakan, perbedaan serum asli dan palsu yang paling jelas dari harganya. Untuk satu ampul serum palsu, dijual seharga Rp60 sampai Rp70 ribu. “Sedangkan yang aslinya seharga Rp160 ribu per ampulnya,” kata Tonny.
“Bagi masyarakat awam, dapat membedakan antara serum palsu dengan yang asli dari warna kotaknya. Untuk serum asli, kotaknya berwarna hijau terang, sedangkan yang palsu, kotaknya berwarna hijau gelap,” sambungnya.
Kapolresta menuturkan, selain itu, dari bentuk ampul yang asli dan palsu juga memiliki perbedaan yang cukup mencolok. “Untuk serum asli, warna ampul lebih keruh, sedangka serum palsu memiliki warna ampul bening dan jernih,” tukasnya.
Ditambahkannya, untuk di Kota Pekanbaru saat ini yang terbukti ditemukan hanya serum palsu. Sementara vaksin palsu tidak ditemukan. “Yang kita temukan ini serum anti bisa ular dan anti tetanus palsu, bukan vaksin,” tegasnya.***
Sumber : goriau.com
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.