- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 8 years, 4 months ago by Hafshah.
-
AuthorPosts
-
August 14, 2016 at 9:35 pm #3550
Hi, farmasetikers!
Penggunaan zat doping berikut ini selama olimpiade dapat mengakibatkan atlet dilarang mengikuti pertandingan. Berikut selengkapnya dilansir dari kompas.com.
pic: thinkstockZat Doping yang Dilarang Digunakan Atlet Selama Olimpiade
KOMPAS.com – Meski dilarang, sejumlah atlet di dunia masih menggunakan doping. Dalam ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016, para atlet pun menjalani tes doping. Mereka yang positif menggunakan doping akan dilarang mengikuti pertandingan.
Psikolog dan juga Direktur Appearance and Performance Enhancing Drug Program di Mount Sinai Health System, New York City, Tom Hildebrandt mengatakan, banyak yang menilai penggunaan doping wajar dilakukan oleh atlet karena sebagian besar menggunakannya. Padahal meningkatkan performa atlet menggunakan doping tidak dibenarkan.
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pun memaparkan zat maupun metode doping yang dilarang digunakan selama kompetisi, bahkan meski atlet tidak sedang bertanding.
Peraturan WADA ini tak hanya untuk ajang dunia di Olimpiade, tetapi juga Piala Dunia FIFA, Tour de France, dan kompetisi internasional lainnya.
Berikut beberapa zat maupun metode pemberian doping yang dilarang oleh WADA, seperti dikutip dari Livescience.
1. Agen anabolik
Penggunaan agen anabolik dilarang karena dapat meningkatkan kinerja atlet. Salah satu kelompok obat ini, steroid androgenik, bekerja dengan mengikat reseptor androgen tubuh.
Ketika suatu senyawa berhasil mengikat reseptor, reaksi tersebut menjadi sinyal ke tubuh untuk meningkatkan kekuatan otot. Efek lainnya yaitu dapat meningkatkan kecepatan atlet.
Steroid dapat meningkatkan jumlah protein yang membantu melindungi sel-sel otot selama latihan intens.
2. Hormon pertumbuhan dan peptida
Hormon pertumbuhan merupakan zat yang utama untuk pembentukan tulang dan otot. Zat lain yang sejenis yaitu erythropoietin atau dikenal EPO. EPO akan memberikan sinyal pada tubuh untuk memroduksi sel darah merah.
Menurut WADA, sel darah merah dapat membawa lebih banyak oksigen ke otot sehingga meningkatkan kinerja atlet. EPO ini juga sering disebut “doping darah”. WADA juga melarang metode “doping gen” dengan modifikasi genetik.
3. Beta-2 agonis
Beta-2 agonis biasanya ditemukan di inhaler untuk penyakit asma. Zat ini berfungsi untuk mengendurkan otot-otot saluran bronkial (yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru) ketika terserang asma.
Namun, WADA pun tidak mengizinkan pemakaian inhaler pada atlet yang asma. Beta-2 agonis yang penggunaannya tidak dihirup dapat memberikan efek mencegah kerusakan otot. Dengan memblokir kerusakan otot, daya tahan tubuh atlet akan meningkat.
4. Hormon dan modulator metabolik
Obat ini juga bekerja untuk mencegah kerusakan otot para atlet dengan menurunkan jumlah hormon dalam tubuh. Misalnya, menurunkan jumlah hormon kortisol (hormon stres) dalam darah.
Jika menggunakan ini, para atlet lari cepat tidak harus mengeluarkan tenaga terlalu besar.
5. Diuretik
Zat diuretik membuat seseorang menghasilkan lebih banyak urin. Banyaknya cairan yang keluar dapat menurunkan berat badan atlet sebelum kompetisi.
Zat ini terkadang tak terdeteksi melalui tes urin sehingga disebut masking agents. WADA juga melarang zat lain yang bertindak sebagai masking agents.
6. Stimulan
Stimulan dapat meningkatkan kondisi psikologis para atlet. Atlet akan menjadi lebih fokus, perhatian, dan energi yang lebih besar. Stimulan dapat memberikan semangat untuk atlet yang bertanding selama berjam-jam.
7. Narkotika dan cannabinoids
Narkotika, yang obat-obatan seperti opioid, dan cannabinoids, seperti juga ganja barangkali pilihan yang aneh untuk para atlet. Penggunaan zat ini tentu sangat dilarang karena bisa menghilangkan rasa nyeri saat bertanding. Misalnya saja digunakan saat bertanding tinju atau gulat.
8. Glukokortikoid
Glukokortikoid merupakan salah satu bentuk hormon stres yang terkait dengan kortisol. Bagi para atlet, zat doping ini dapat membuat mereka lebih prima saat bertanding dan merespon sesuatu dengan cepat.
Sumber: kompas.com (14/08/2016)
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.