Tagged: jokowi, obat palsu
- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 6 years, 7 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
-
May 1, 2018 at 7:59 pm #9164
hi farmasetikers!
Bukan hanya obat asli yang diserbu produk impor dari luar negeri. Produk-produk farmasi palsu terutama produksi obat dari Pfizer menjadikan Indonesia mendunia sebagai negara sasaran empuk peredaran obat palsu. Peredarannya pun diketahui melalui transaksi online dan kurir distributor.Hati-hati, Indonesia Jadi Pasar Produk Farmasi Palsu
[caption id="attachment_9168" align="alignnone" width="600"] Presiden Joko Widodo (kanan) mengamati contoh obat ilegal yang disalahgunakan dalam acara Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, di Lapangan Buperta Cibubur, Jakarta, Selasa (3/10). – ANTARA/Rosa Panggabean[/caption]
Bisnis.com,JAKARTA- Aksi pemalsuan produk farmasi terjadi secara global dan Indonesia merupakan salah satu negara tujuan peredaran obat-obat berbahaya tersebut.
Tetsuya Ikeda dari Pfizer Global Security mengatakan berdasarkan data 31 Desember 2017, pihaknya menemukan 112 negara terkonfirmasi peredaran obat palsu yang meniru Pfizer. Dari jumlah itu, setidaknya 100 produk raksasa farmasi dunia itu menjadi target pemalsuan.
“Setidaknya ada 98 produk Pfitzer yang menjadi target pemalsuan termasuk di antaranya Ponstan, Celebrex, Genotropin, Lipitor, Cytotec, Norvasc, Prevnar, Sutent, Viagra, Xanaz, Zhitromax dan Lyrica,” ujarnya dalam data pemalsuan merek farmasi yang diunduh, Selasa (1/5/2018).
Dia menjelaskan berdasarkan data 2016, untuk wilayah Asia Pasifik, ada 13 negara yang diperkirakan memproduksi 5,6 juta dosis produk farmasi palsu meniru produk buatan Pfitzer.
China menempati posisi teratas dengan 3,2 juta dosis, disusul Pakistan dengan 1,16 juta dosis, kemudian Korea Selatan dengan 792.224 dosis, Jepang 254.646 dosis, India 87.222 dosis dan Taiwan 32.834 dosis.
Tahun sebelumnya, formasi negara yang memproduksi produk ilegal yang meniru Pfitzer tidak jauh berbeda. Hanya saja pada 2015, Hong Kong diketahui masuk dalam posisi enam besar namun setahun kemudian negara itu telah melakukan upaya untuk menekan produksi produk farmasi palsu.
Indonesia, paparnya, menjadi pasar berbagai produk palsu tersebut yang ditawarkan secara bebas melalui media online yang sebagian besar telah diblokir oleh pemerintah namun masih ditemukan penjualannya secara bebas dengan memanfaatkan jasa kurir untuk mendistribusikannya.
“Di Indonesia kami bekerja sama secara erat denga BPOM dalam melakukan razia terhadap penjualan produk palsu yang meniru Pfitzer dan di smaping itu kita juga menyiapkan penjualan resmi melalui online,” tutupnya.
sumber : bisnis.com
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.