- This topic has 0 replies, 1 voice, and was last updated 8 years, 5 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
-
June 19, 2016 at 8:21 pm #2463
Hi farmasetikers!
Kabar gembira datang dari Mahasiswa Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Qonita Kurnia Anjani yang meraih medali emas di ajang penelitian internasional EuroInvent 2016 pada tanggal 19 Mei – 21 Mei 2016 di Palas Mall, Iaşi, Romania.Berikut kutipan lengkapnya dari situs resmi Fakultas Farmasi Unhas
Qonita Kurnia Anjani, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, kembali menorehkan prestasi pribadinya. Kali ini, mahasiswi angkatan 2012 ini berhasil merengkuh medali emas pada ajang EuroInvent 2016 yang diselenggarakan di Rumania. Tentu saja prestasi ini tidak sekedar menambah rekor pribadinya, tetapi juga mengharumkan nama bangsa, khususnya lagi nama Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.Kegiatan yang diadakan 19 Mei – 21 Mei 2016 ini juga mengantarkan 3 partisipan lain dari Indonesia mencapai prestasinya masing-masing. Seperti dilansir di laman web KBRI Rumania, selain Qonita Kurnia Anjani, Indonesia diwakili pula oleh Dra. Mardiyah Yusuf Hasan Mansoor (Guru SMA Surya Buana Malang), Nirmaya Amalia Putri (siswi SMA 3 Malang) dan Adjienda Maullana (siswa SMA Surya Buana Malang). Masih dari laman KBRI Rumania, ke-4 peneliti yang menjadi perwakilan Indonesia berada di bawah naungan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA).
Khusus untuk Qonita, gold medal yang ditorehkannya merupakan hasil dari presentasi karya tulisnya yang berjudul “Nepelactobi: Solution for Prevention Colorectal Cancer”. Sebagaimana tercantum dalam prosiding event EuroInvent 2016, Nepelactobi adalah suplemen kesehatan yang diformulasi dalam bentuk mikrokapsul yang merupakan kombinasi dari Nephelium lappaceum dan Lactobacillus casei. N. lappaceum (rambutan) merupakan salah satu tanaman yang mengadung banyak flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi. L. casei adalah mikroba prebiotik yang telah lama diketahui memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saluran gastrointestinal.
Lebih jauh, dengan melakukan kombinasi ke-2 substansi ini, Qonita kemudian berhipotesis bahwa Nepelactobi dapat memiliki potensi untuk mencegah terjadinya penyakit kanker kolorektal. Wanita berkerudung ini juga menyampaikan bahwa suplemen Nepelactobi dapat dikonsumsi dengan cara mencampurkannya ke makanan, misalnya es krim, mayonaise dan yoghurt.
Selain meraih medali emas dari panitia EuroInvent 2016, pada ajang yang sama, Qonita juga dianugerahi penghargaan lain atas kualitas karya tulis yang dipresentasikannya. Penghargaan atas topik Nepelactobi ini berasal dari Eurobusiness-Haller Polandia dan Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) yang berpusat di Jeddah, Arab Saudi.
Semoga prestasi-prestasi membanggakan ini dapat diikuti oleh mahasiswa/i lain (chm).
Sumber : http://www.unhas.ac.id/
- This topic was modified 4 years, 7 months ago by farmasetika.com.
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.